Orang yang mendendam, akan terus berada pada posisi yang lemah. Lemah iman dan juga lemah dari sisi kemampuan diri (kompetensi) untuk sibuk dalam hal-hal yang bermanfaat bagi urusan Agama mau pun dunia-nya.
Menyimpan dendam adalah bukti lemahnya iman seseorang. Alih-alih mendahulukan sikap menerima Qadarullah (ketetapan Allah) atas apa yang sudah terjadi, malah mengedepankan kepentingan emosi amarah yang membakar tersimpan di dalam hati.
Mafhumah penyakit hati, kalau tidak segera diatasi, akan mengantarkan seorang bani Adam (manusia) kepada perbuatan buruk secara zhahir.
Sembuhkan penyakit hati, jangan kalah.
Tulisan ini adalah bahan muhasabah (evaluasi) bagi penulis dan yang membaca. Tidak dimaksudkan untuk menyindir. Barakallaahu Fiikum.
Doa Kafaratul Majelis: سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ “Mahasuci Engkau, ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau, aku meminta ampunan dan ber-taubat kepadamu.” |
Hadits Pendek tentang Menunjukkan Kebaikan: Beri kesempatan bagi orang lain untuk membaca konten ini dan turut dalam kebaikan. مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." - Shahih Muslim nomor 1893. |
Konten Asli ![]()
|
Agar terus menghasilkan konten yang kredibel, dukung kami dengan follow akun Instagram TemanShalih |