Kalau pada kurun waktu sebelumnya, umat manusia terperangkap dalam tipu dunia berupa tren ekspansi militer yang tujuannya untuk memperluas wilayah kekuasaan, hingga pembentukan negara-negara baru yang dengan itu berdampak kepada kehancuran dan kekacauan dengan skala besar.
Maka tipu dunia pada qurun (diwaktu) sekarang adalah berburu ke-masyhur-an (popularitas) tanpa prestasi. Menjadi maklum jika kekacauan yang sudah ada sebelumnya, menjadi semakin parah. Sebab yang dikejar adalah popularitas tanpa kualitas, bukan kebaikan bukan pula perbaikan.
Kehancuran itu saat ini langsung menyerang individu-individu yang sebenarnya memiliki potensi sebagai para pemuda yang memberikan solusi.
Karena dia -popularitas- hilang lah dari dalam dada mereka (kalau tidak semua, dapat dikatakan sebagian besar) semangat untuk mempelajari hal-hal baru, semangat mendalami suatu disiplin ilmu secara khusus.
Kalaupun ada, orang-orang yang hidup dengan semangat akademis, ibarat berlian yang langka.
Doa Kafaratul Majelis: سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ “Mahasuci Engkau, ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau, aku meminta ampunan dan ber-taubat kepadamu.” |
Hadits Pendek tentang Menunjukkan Kebaikan: Beri kesempatan bagi orang lain untuk membaca konten ini dan turut dalam kebaikan. مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." - Shahih Muslim nomor 1893. |
Konten Asli ![]()
|
Agar terus menghasilkan konten yang kredibel, dukung kami dengan follow akun Instagram TemanShalih |