Ini adalah cara PD saat taaruf yang perlu untuk dikehatui bagi anda yang hendak melaksanakannya, terlepas metode yang digunakan adalah secara langsung atau ditambah dengan bantuan CV Taaruf:
- Cari pasangan taaruf yang se-kufu (setara kekayaannya, setara ketampanan dan kecantikannya, sama-sama sudah memahami aqidah sunnah dan manhaj salaf);
- Pastikan pasangan taaruf yang anda pilih adalah seorang mukallaf yang memahami adab muamalah secara baik. Lebih baik lagi kalau dia memiliki pemahaman yang komprehensif (menyeluruh). Sebab memahami adab muamalah adalah modal awal agar kelak pasangan suami istri saling mengerti;
- Biasakan bertindak jujur, sehingga anda tidak merasa terbebani apa pun soal memperkenalkan diri apa adanya. Jangan ber-dusta, jadilah seorang ash-shiddiq yakni seorang mukallaf yang perkataannya sesuai dengan apa yang dia lakukan;
- Ketika nazhor (bertemu untuk melihat pasangan taaruf) kenakan pakaian sesuai tata busana sunnah. Hal ini menunjukkan bahwa anda adalah seorang mukallaf yang memahami adab busana muslim;
- Selain itu, anda (laki-laki) dapat mengenakan parfum dengan aroma yang lembut;
- Anda akan benar-benar merasa PD apabila telah membekali diri dengan prestasi akademis mau pun pengalaman bekerja. Hal itu menunjukkan bahwa anda adalah seorang lelaki yang matang dan bertanggungjawab;
- Bergaul dan berteman dengan orang-orang yang bagus pemahaman aqidah sunnah dan manhaj salaf-nya, serta bersahabatlah dengan orang-orang yang produktif. Niscaya kabar pertemanan ini akan diketahui oleh pasangan taaruf dan menjadi nilai tambah bagi diri anda, anda akan dikenal sebagai seorang lelaki yang kredibel;
- Bekali diri dengan syaja’ah, yakni sikap berani dalam menghidupkan sunnah. Berani mengambil keputusan, apakah lanjut ke tahap khitbah (melamar) atau tidak. Berani menerima keputusan, ketika anda harus ditolak. Berani lah, karena sesungguhnya, laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama dalam menerima atau menolak taaruf.
Sikap percaya diri (PD) dan syaja’ah yang ada pada diri seorang muslim sepatutnya didasarkan kepada alasan-alsan syar’i sebagaimana tersebut di atas. Panduan tersebut insyaallah sesuai manhaj salaf serta diangkat berdasar pengalaman saya sendiri, alhamdulillah berhasil.
Hikmah dan faedah dari langkah-langkah cara PD saat taaruf di atas, terutama pada nomor 1 sampai 3, adalah: ketika terjadi perselisihan saat taaruf dan tidak berlanjut ke tahap khitbah (lamaran) atau secara singkat dapat disebut gagal lamaran. Adanya aib dalam prosesi taaruf itu akan terjaga, tidak bocor dan diketahui oleh orang-orang yang tidak berkepentingan.

Demikianlah kiat-kiat yang membahas cara PD saat taaruf, semoga anda dapat mengikutinya dan mendapatkan teman hidup yang menentramkan jiwa.
Doa Kafaratul Majelis: سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ “Mahasuci Engkau, ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau, aku meminta ampunan dan ber-taubat kepadamu.” |
Hadits Pendek tentang Menunjukkan Kebaikan: Beri kesempatan bagi orang lain untuk membaca konten ini dan turut dalam kebaikan. مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." - Shahih Muslim nomor 1893. |
Konten Asli ![]()
|
Agar terus menghasilkan konten yang kredibel, dukung kami dengan follow akun Instagram TemanShalih |